Selasa, 22 Januari 2013

Krupuk Gurih nan Lezat


HAMPIR setiap orang tahu dengan makanan kerupuk. Maklum, makanan yang satu itu sangat akrab dengan menu kuliner Indonesia.
Bisa dipastikan, sembilan puluh sembilan persen penduduk negeri ini “doyan” kerupuk atau krupuk. Dari pejabat sampai rakyat tidak menolak makanan ini. Tak cuma di pulau Jawa, tapi di seluruh Indonesia, kerupuk sudah menasional. Sampai-sampai ada yang menyebut Indonesia sebagai surganya kerupuk.
Berbagai jenis kerupuk dapat ditemukan. Mulai krupuk rambak, terigu, tengiri, hingga krupuk tahu pun ada yang disajikan dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Lantas apa istimewanya kerupuk. Ya, makanan ringan ini akan selalu menyertai santapan yang disajikan. Kerupuk sebagai teman makan nasi, bakso, mie ayam,atau makanan lain yang menambah kenikmatan. Tanpa kerupuk, aneka makanan lezat itu terasa hambar dan kurang mantap. Bahkan untuk soto sokaraja, krupuk yang diremas wajib hadir sebelum diguyur kuah. Kerupuk juga bisa dinikmati tanpa apapun, seperti makan makanan rinagn (snack).
Namun, saat mau makan kerupuk, pilihlah bahan baku yang segar dan berkualitas bagus. Nah yang segar ini biasanya ikan, udang, atau kepiting. Sayangnya, dibalik kriukkannya yang menggugah selera, kerupuk minim gizi. Malah jika kerupuk digoreng memakai minyak bekas, berwarna tidak jelas, ber-MSG, berpemutih, dan bergaram tinggi, bisa kurang baik bagi kesehatan.
Maka, agar tetap saat makan kerupuk, pilihlah yang bergizi, meskipun sedikit, misalnya kerupuk rambak Super “TIARA” atau rambah kulit ikan, udang, tahu, atau lainya. Pilihlah warna alamiah, keruh, dan tidak putih bersih, karena kemungkinan diberi pemutih.
Dengan demikian kerupuk yang renyah dan gurih ini, tetap jadi teman bersantap sehari-hari yang menambah kelezatan hidangan makan pagi, siang, maupun malam.

Selasa, 09 Oktober 2012

Sien Fung Resto Sajikan Nasi Ayam Hainan Singapura

Sien Fung Resto
Sajikan Nasi Ayam Hainan Singapura
PENGGEMAR masakan Singapura, tentu tidak asing lagi dengan nasi hainan dari Sien Fung Resto. Sebab, restoran yang terkenal dengan menu hainanese chicken rice ini, sudah begitu masyhur, sehingga orang yang bertandang di negeri “Kota Singa” itu.
 Namun untuk menikmatinya, kita tidak perlu jauh-jauh pergi ke sana. Sebab, kini menu itu bisa dinikmati di “Sien Fung Hainanese Chicken Rice” yang berlokasi di Ruko Puri Anjasmoro EE 1/10B Semarang.
“Kami bersyukur, berkat pertolongan Tuhan, menu sepesial hainanese chicken rice bisa kami suguhkan di kota Atlas ini. Sehingga bagi para penggemar menu ini tidak perlu jauh-jauh ke Singapura, kalau hanya untuk menikmati gurihnya nasi hainan,” kata Yohana Dharmamulya, pemilik resto waralaba Sien Fung Semarang, saat pembukaan, Senin (17/9).
Menurut dia, menu yang disajikan mengikuti resep tradisional yang sama seperti di asalnya sana. Menu ini mengutamakan kualitas tinggi dan beras wangi, lembut, dengan pilihan menu ayam, lengkap dengan kombinasi cabai, serta sausnya. Supaya gurih dan pulen, nasi direbus menggunakan kaldu ayam murni dan beras mutu terbaik. Sajian ini membuat pengunjung Sien Fung Resto benar-benar tak tahan untuk segera melumatnya.
Harga Terjangkau
Pengunjung bisa memilih berbagai menu yang ditawarkan. Sebut saja roasted chicken rice (nasi ayam panggang), steamed chicken rice (nasi ayam putih), nasi ayam goreng saus lemon, dan nasi kombinasi dengan beberapa jenis masakan ayam.
Lauk dihidangkan dengan piring terpisah dari nasi hainan. Sajian potong daging ayam begitu mantap. Rasanya gurih, empuk, dan nasinya harum kaldu. Supaya rasa lebih nendang, sambal bawang putihnya jangan sampai ketinggalan.
Di samping nasi ayam hainan, resto ini juga menyajikan menu lain, seperti mi ayam, bubur ayam, kuah pangsit ayam, dan sup ayam selada air. Sedangkan untuk minuman, pelanggan bisa memilih yang hangat atau dingin. Di antaranya bomber blast, green peace, unyu-unyu, dan virgin mojito.
Soal harga, jangan khawatir. Sebab, cukup dengan kocek Rp 20.000 sudah bisa menikmati seporsi menu istimewa tersebut. Di samping itu, Yohana menjamin, masakan bebas babi sehingga aman dikonsumsi kaum muslim. Resto melayani pelanggan setiap hari mulai pukul 9 pagi sampai jam 9 malam. Jadi, dengan hadirnya resto ini, masyarakat Semarang tidak perlu bingung lagi mencari santapan hemat ala Singapura.

Minggu, 06 Mei 2012

Makan Tanpa Krupuk Terasa Hampa

Kerupuk, Pendamping Kenikmatan Makan
HAMPIR setiap orang tahu dengan makanan kerupuk. Maklum, makanan yang satu itu sangat akrab dengan menu kuliner Indonesia.
Bisa dipastikan, sembilan puluh sembilan persen penduduk negeri ini “doyan” kerupuk atau krupuk. Dari pejabat sampai rakyat tidak menolak makanan ini. Tak cuma di pulau Jawa, tapi di seluruh Indonesia, kerupuk sudah menasional. Sampai-sampai ada yang menyebut Indonesia sebagai surganya kerupuk.
Berbagai jenis kerupuk dapat ditemukan. Mulai krupuk rambak, terigu, tengiri, hingga krupuk tahu pun ada yang disajikan dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Lantas apa istimewanya kerupuk. Ya, makanan ringan ini akan selalu menyertai santapan yang disajikan. Kerupuk sebagai teman makan nasi, bakso, mie ayam,atau makanan lain yang menambah kenikmatan. Tanpa kerupuk, aneka makanan lezat itu terasa hambar dan kurang mantap. Bahkan untuk soto sokaraja, krupuk yang diremas wajib hadir sebelum diguyur kuah. Kerupuk juga bisa dinikmati tanpa apapun, seperti makan makanan rinagn (snack).
Namun, saat mau makan kerupuk, pilihlah bahan baku yang segar dan berkualitas bagus. Nah yang segar ini biasanya ikan, udang, atau kepiting. Sayangnya, dibalik kriukkannya yang menggugah selera, kerupuk minim gizi. Malah jika kerupuk digoreng memakai minyak bekas, berwarna tidak jelas, ber-MSG, berpemutih, dan bergaram tinggi, bisa kurang baik bagi kesehatan.
Maka, agar tetap saat makan kerupuk, pilihlah yang bergizi, meskipun sedikit, misalnya kerupuk rambak Super “TIARA” atau rambah kulit ikan, udang, tahu, atau lainya. Pilihlah warna alamiah, keruh, dan tidak putih bersih, karena kemungkinan diberi pemutih.
Dengan demikian kerupuk yang renyah dan gurih ini, tetap jadi teman bersantap sehari-hari yang menambah kelezatan hidangan makan pagi, siang, maupun malam.

Rabu, 25 Mei 2011

Bebek Goreng MAS PRI

Kriuknya Bebek Goreng MAS PRI

BAGI penggemar berat bebek goring mesti mencoba kriuknya “Bebek Goreng Mas Pri” yang jajakan saban hari di Ruko Jati Raya Blok G Banyumanik Semarang, telepon 085 290 234567. Soalnya, menu bebek ini betul-betuk mak nyus (pinjam istilah Mr Bondan).

Bebek goreng disajikan dengan sentuhan rasa gurih, empuk, dan garing. Dilengkapi dengan cocorn sambal lamongan yang telah di-mix, hingga menghasilkan rasa pedas dan mantap, cocok dinikmati dengan nasi hangat.

Apa lagi di warung “Bebek Goreng Mas Pri” ini, pelanggan bebas mengambil nasi sendiri semaunya, sehingga pelanggan bisa benar-benar puas menikmati lezatnya & gurihnya bebek goreng. “Harganya sangat terjangkau cukup Rp 12 ribu per porsi,” kata Mas Pri.

Mas pri juga menyediakan menu aneka penyet dengan harga murah meriah. Sebut saja, nasi tempe penyet cukup Rp 4.000, nasi telur penyet harganya Rp 4.500, nasi lele penyet cuma Rp 6.000, atau paket nasi paha dibandrol Rp 7.000.

Tersedia pula menu lain dengan sambal ekstra pedas. Namun bagi yang tidak demen hot-hot, tersedia pula pedas yang enteng alias tidak begitu pedas. Pengen coba… datang saja ke BEBEK GORENG MAS PRI yang buka mulai jam 4 sore sampai 11 malam. Tapi ingat, sebagai pendampingnya tetap Krupuk TIARA.

Pecel Mbah Uti

Mantapnya Pecel Mbah Uti
BAGI masyarakat Jawa Tengah tentu tidak asing lagi dengan PECEL. Meski sederhana, tapi menu yang satu ini begitu menggugah selera. Terlebi bila menikmati Pecel Mbah Uti. Woow dijamin keagihan. Tidak percaya?
Coba, datang saja ke kedainya di Ruko Jati Raya Blok G Banyumanik, Semarang (100 meter timur kantor pos Banyumanik). Anda akan menemukan sensasi tradisional luar biasa….hooow sedap dan mantap. Maka tak heran bila Mbah Uti selalu dikerumi ratusan orang untuk menikmati pecel buatannya itu.
“Matursuwun sanget, (terima kasih),” kata Mbah Uti, perempuan berusia 60 tahun berdarah Indo-Belanda, saat menyapa pembeli dengan senyumnya.
Harganya pun murah meriah. Cukup dengan kocek Rp 4000, pelanggan bisa menikmati rasa khas pecel Mbah Uti. Pelanggan juga bisa menikmati aneka lauk. Di antaranya sate keong, martabak bantal, gorengan, baceman, dan yang pasti KRUPUK RAMBAK TIARA.
Sebagai pendorong, pelanggan bisa memilih aneka minuman kolak, mulai yang hangat sampai yang dingin-dingin alias dicampur es.
Tak hanya pecel, Mbah Uti juga menyediakan menu special, yaitu SOTO SEGER DAGING SAPI. Soto ini memiliki cita rasa khas dan sudah dikenal oleh pelanggannya sebagai menu yang benar-benar enak. Ada juga ayam bakar spesial. Bahkan menu ini sering dipesan untuk acara syukuran maupun makan siang kantor.
“Kolu buka, saben dinten, milai pukul enem enjing dumugi pukul tiga sonten, (saya buka setiap hari, mulai jam enam pagi sampai jam tiga sore-red),” katanya.
Selain di banyumanik, pelanggan bisa menikmati di cabang barunya, di Jalan Bina Remaja, depan SMU Mardisiswa. Bagi yang mau pesan, pelanggan cuckup kotak di nomor 024-70033000. Menu spesial siap meluncur ke tempat ANDA.

Selasa, 05 April 2011

Bebek Tengil




Bebek Tengil

Daging Empuk Tidak Amis


SUDAH bisa ditebak masakan bebek selalu mencerminkan cita rasa gurih dan lezat. Menu yang satu itu pun selalu jadi pilihan orang untuk menggoyang lidah. Namun kiranya tidaklah sempurna kalau belum mencicipi sate bebek dari Bebek Tengil.

Sebab resto yang berlokasi di Jl Pandanaran I No 33 Semarang (belakang kantor Bank Mandiri) itu, menyajikannya dengan penuh keistimewaan. Mulai dari dagingnya diambil dari bebek jenis tiktok, yang merupakan hasil berkawinan silang dari itik dan mentok. Itik itu pun didatangkan langsung dari Jawa Timur.

“Daging terasa khas lebih lembut, empuk, dan tidak amis,” kata Albert Tomas Meidiwanto, sang pemilik.

Terlebih sate disajikan ala sate kambing, yakni lengkap dengan kecap, cabe, dan bawang merah. Tak ketinggalan, Albert pun menyediakan mentimun dan tomat sebagai pelengkap. Harganya tak membuat kantong bolong. Hanya dengan Rp 12.500 pengunjung sudah bisa menikmati menu spesial Bebek Tengil tersebut.

Rasanya betul-betul mantap. Selain sate, Albert juga menawarkan bebek goreng gepuk. Bebek tiktok dibumbui dengan rempah-rempah pilihan agar menyemburkan aroma dan rasa menggoda.

Kegurihannya kian berasa, karena daging digoreng dua kali. Harganya Rp 13.500 per porsi. Tapi kalau pengunjung ingin menikmati bebek goreng tanpa digepuk, terifnya lebih murah, yakni cuma Rp 13.000. Ada satu menu lain yang pantas untuk dicoba, yaitu bebek bakar. Menu yang satu itu memberikan cita rasa khas Jawa Tengah, dengan ciri manis campur pedas. Bebek bakar itu dibandrol Rp 14.000 per porsi.

Bagi yang menginginkan menu lain, Bebek Tengil juga menyedikan makanan bukan dari bebek. Di resto bergaya tradisinal itu, pengunjung bisa menikmati ayam goreng bumbu kacang atau ayam bumbu rujak.

Ada juga sate tempe, sayur asam, ca kangkung, dan ca toge tahu kering. Bagi yang tidak sempat datang langsung, resto yang buka dari jam 11.00 sampai 21.00 untuk Senin-Jumat, serta jam 10 pagi hingga 10 malam untuk Sabtu dan Minggu itu, menerima pesanan. Cukup telepon ke 024-91111678, Bebek Tengil pun siap meluncur.

Eiit ada yang lupa. Semua menu akan makin nikmat dan berasa gurih bila disantap bersama KRUPUK RAMABAK TIARA.

Minggu, 27 Februari 2011

Nasi Gandul Pak Lan Asli Pati


Nasi Gandul Pak Lan Asli Pati

NASI gandul bukan asing bagi mereka yang demen menyantap masakan daging sapi itu. Rasanya yang segar, dengan racikan bumbu dari rempah pilihan, tentu akan mengundang siapa saja untuk mencicipinya.
Apalagi masakan itu diracik Ahmad Setyo Sukarlan, pemilik sekaligus sang juru masak rumah makan Nasi Gandul Pak Lan di Jl Sukun Raya N0 6 Banyumanik Semarang, telepon 024-7464889.
Pasalnya, priya asli Pati ini sudah pandai meracik bumbu sejak masa kanak-kanak. “Nasi gandul merupakan resep masakan istimewa dari para leluhur kami,” ujar dia.
Terang saja, kelezatan masakan benar-benara terasa. Maka tak heran jika cincangan daging sapi, yang terdiri atas daging, jeroan, limpa, dan lainnya itu terasa empuk dan lezat. Karena Pak Lan, panggilan akrab Ahmad Setyo Sukarlan, memasak daging itu melalui empat tahab, yakni diungkep, dipresto, dimbumbui, dan digoreng. “Masing-masing tahapan itu memiliki rahasianya sendiri,” kata dia.
Meski demikian Pak Lan mau sedikit membuka tabir kenapa masakannya terasa gurih dan manis. Yaitu dengan membuhi garam dengan gula jawa asli. Namun jangan salah, Yang turut membuat nasi gandul itu kian nikmat disantap adalah kecap manis yang bukan sembarang kecap. “Kecap manis itu saya datangkan langsung dari Pati,” tuturnya.
Untuk menikmati nasi gandul buatan Pak Lan, pelanggan cukup merogoh kocek Rp 9.000 seporsi. Namun, jika ingin dilengkapi lauk tempe goreng dan aneka krupuk, seperti krupuk rambak TIARA, pelanggan tinggal menghitung per item jenis makanan tambahan itu. “Semua dibandrol dengan harga terjangkau,” tegasnya.
Selain nasi gandul, ia juga menawarkan sop buntut dan ayam goreng. Masakan sop itu dibuat dari ekor sapi pilihan. Daging sapi bagian ekor itu direbus dengan sledri, wortel, kentang. Seporsi lengkap dengan nasi cuma dibandrol Rp 20 ribu. Sedangakn ayam goreng ditawarkan Rp 15.000/porsi.
Dan untuk melengkapi kesegarannya, Teh Botol Sosro atau teh lainya bisa sebagai pilihannya. Warung itu mulai buka pukul 06.00 dan tutup pada jam 22.00. Namun bagi yang ingin pesan untuk berbagai acara, pria yang membuka usahanya 2003 di Sampit Kalimantan Tengah dan di Semarang 2006 itu, akan melayani pelanggan sepenuh hati. Kini Nasi Gandul Pak Lan buka cabang di alon-alon Ungaran. Mau coba... pasti ketagihan.