- Makan Tanpa Krupuk Terasa Hampa
HAMPIR setiap orang tahu dengan makanan kerupuk. Maklum, makanan yang satu itu sangat akrab dengan menu kuliner Indonesia.
Bisa dipastikan, sembilan puluh sembilan persen penduduk negeri ini
“doyan” kerupuk atau krupuk.
Dari pejabat sampai rakyat tidak menolak makanan ini. Tak cuma di pulau
Jawa, tapi di seluruh Indonesia, kerupuk sudah menasional. Sampai-sampai
ada yang menyebut Indonesia sebagai surganya kerupuk.
Berbagai jenis kerupuk dapat ditemukan. Mulai krupuk rambak, terigu,
tengiri, hingga krupuk tahu pun ada yang disajikan dengan berbagai
bentuk dan ukuran.
Lantas apa istimewanya kerupuk. Ya, makanan ringan ini akan selalu
menyertai santapan yang disajikan. Kerupuk sebagai teman makan nasi,
bakso, mie ayam,atau makanan lain yang menambah kenikmatan.
Tanpa kerupuk, aneka makanan lezat itu terasa hambar dan kurang mantap.
Bahkan untuk soto sokaraja, krupuk yang diremas wajib hadir sebelum
diguyur kuah.
Kerupuk juga bisa dinikmati tanpa apapun, seperti makan makanan rinagn
(snack).
Namun, saat mau makan kerupuk, pilihlah bahan baku yang segar dan
berkualitas bagus. Nah yang segar ini biasanya ikan, udang, atau
kepiting.
Sayangnya, dibalik kriukkannya yang menggugah selera, kerupuk minim
gizi. Malah jika kerupuk digoreng memakai minyak bekas, berwarna tidak
jelas, ber-MSG, berpemutih, dan bergaram tinggi, bisa kurang baik bagi
kesehatan.
Maka, agar tetap saat makan kerupuk, pilihlah yang bergizi, meskipun
sedikit, misalnya kerupuk rambak Super “TIARA” atau rambah kulit ikan,
udang, tahu, atau lainya. Pilihlah warna alamiah, keruh, dan tidak putih
bersih, karena kemungkinan diberi pemutih.