Minggu, 27 Februari 2011

Nasi Gandul Pak Lan Asli Pati


Nasi Gandul Pak Lan Asli Pati

NASI gandul bukan asing bagi mereka yang demen menyantap masakan daging sapi itu. Rasanya yang segar, dengan racikan bumbu dari rempah pilihan, tentu akan mengundang siapa saja untuk mencicipinya.
Apalagi masakan itu diracik Ahmad Setyo Sukarlan, pemilik sekaligus sang juru masak rumah makan Nasi Gandul Pak Lan di Jl Sukun Raya N0 6 Banyumanik Semarang, telepon 024-7464889.
Pasalnya, priya asli Pati ini sudah pandai meracik bumbu sejak masa kanak-kanak. “Nasi gandul merupakan resep masakan istimewa dari para leluhur kami,” ujar dia.
Terang saja, kelezatan masakan benar-benara terasa. Maka tak heran jika cincangan daging sapi, yang terdiri atas daging, jeroan, limpa, dan lainnya itu terasa empuk dan lezat. Karena Pak Lan, panggilan akrab Ahmad Setyo Sukarlan, memasak daging itu melalui empat tahab, yakni diungkep, dipresto, dimbumbui, dan digoreng. “Masing-masing tahapan itu memiliki rahasianya sendiri,” kata dia.
Meski demikian Pak Lan mau sedikit membuka tabir kenapa masakannya terasa gurih dan manis. Yaitu dengan membuhi garam dengan gula jawa asli. Namun jangan salah, Yang turut membuat nasi gandul itu kian nikmat disantap adalah kecap manis yang bukan sembarang kecap. “Kecap manis itu saya datangkan langsung dari Pati,” tuturnya.
Untuk menikmati nasi gandul buatan Pak Lan, pelanggan cukup merogoh kocek Rp 9.000 seporsi. Namun, jika ingin dilengkapi lauk tempe goreng dan aneka krupuk, seperti krupuk rambak TIARA, pelanggan tinggal menghitung per item jenis makanan tambahan itu. “Semua dibandrol dengan harga terjangkau,” tegasnya.
Selain nasi gandul, ia juga menawarkan sop buntut dan ayam goreng. Masakan sop itu dibuat dari ekor sapi pilihan. Daging sapi bagian ekor itu direbus dengan sledri, wortel, kentang. Seporsi lengkap dengan nasi cuma dibandrol Rp 20 ribu. Sedangakn ayam goreng ditawarkan Rp 15.000/porsi.
Dan untuk melengkapi kesegarannya, Teh Botol Sosro atau teh lainya bisa sebagai pilihannya. Warung itu mulai buka pukul 06.00 dan tutup pada jam 22.00. Namun bagi yang ingin pesan untuk berbagai acara, pria yang membuka usahanya 2003 di Sampit Kalimantan Tengah dan di Semarang 2006 itu, akan melayani pelanggan sepenuh hati. Kini Nasi Gandul Pak Lan buka cabang di alon-alon Ungaran. Mau coba... pasti ketagihan.

Spesial Ayam dan Bebek Goreng Taburan


Bumbuku Laris
Spesial Ayam dan Bebek Goreng Taburan

EMPUK, gurih, dan mantap. Itulah kesan menggoda ketika menikmati hidangan lezat ala Rumah Makan “Bumbuku Laris” yang berlokasi di Ruko Segi Tiga Emas Jl Prof Hamka Ngaliyan.

Dengan menu spesial ayam dan bebek goreng taburan, Adi, pemilik sekaligus pemegang resep rahasia resto itu, berusaha memuaskan lidah pengnjung. “Kami sajikan makanan berbeda dengan yang ada di rumah. Mungkin di rumah juga ada ayam atau bebek goreng, namun akan terasa beda dengan yang ada di sini,” katanya.

Wajar bila ia mengatakan hal itu. Pasalnya, ia berprinsip, buat apa “jajan” kalau sama saja dengan masakan di rumah. Karena itu, di resto yang dirintis dua tahun lalu itu, Adi meramu daging ayam dan bebek menjadi makanan yang berbeda dengan yang lain.

Bumbunya benar-benar meresap dan menyatu dalam serat. Sehingga daging terasa enak, gurih, dan empuk. “Tidak ada rahasia, cuma semua itu dimasak dengan penuh perasaan dan bumbunya diambil dari rempah-rempah pilihan khas Jawa,” katanya.

Makin nikmat adalah secawik sambal lombok rawit. Pedasnya cukup “menendang” meski tak mebuat orang jera tuk melahapnya. Menambah gurih, ayam dan bebek goreng itu diberi taburan yang dibuat dari tepung kanji istimewa. Ditmabah lalapan daun ketela dan mentimun.

“Oooo benar-benar mantap dan nikmat,” tutur Andre, salah seorang karyawan dari salah satu bank ternama, yang sedang makan di Bumbuku Laris.

Maka tak percuma bila Adi harus mempersiapkan 30-50 kg daging ayam dan bebek untuk melayani para tamu dari jam 11.00-22.00 setiap harinya. “Bahan baku dijamin segar, bersih, dan sehat,” tegasnya.

Harganya pun tak membuat kantong bolong. Pokoknya ekonomis. Selain itu, Adi juga menyediakan menu baru, yaitu belut goreng. Harganya sekitar Rp 15.000 per porsi. Pelanggan bisa memilih aneka jus buah, teh, atau cukup air putih. Tapi jika mau praktis, teh botol juga tersedia. Namun tetap ingat Krupuk Tiara jadi pendamping setia lho.

Bagi yang ingin menikmati menu spesial Bang Adi di rumah atau buat hajatan, pelanggan cukup telepon di nomor 024-33113358. Ayam, bebek, atau belut taburan pun segera meluncur ke rumah.

Selera Pedas "Kepala Manyung" Bu Mus


Selera Pedas "Kepala Manyung" Bu Mus

MANGUT kepala manyung menjadi makanan primadona sebagian masyarakat Semarang. Dengan racikan bumbu dapur, Ny Muslihan mengolah kepala ikan manyung menjadi masakan enak, gurih, dan lezat.
"Ini adalah masakan tradisional asli Indonesia, yang tak kalah enaknya dengan makanan dari lur negeri," kata pemilik warung makan di Jl Pamularsih Semarang.
Disajikan dengan kuah sedikit kental dan berwarna coklat kemerahan, membuat lidah terus berliur. Rasa pedas pun diperoleh dari kuah bersantan yang bercampur cabe merah dan rawit. Sehingga meski harus selalu menyeka keringat karena panas kepedasan, tapi terasa nikmat. Itu lah ciri dari masakan yang ditawarkan warung makan "Bu Mus".
Selain kepala ikan manyung, warung tenda sederhana ini juga menyediakan aneka masakan selera pedas. Mulai belut, kikil, dan mangut daging, semua menjadi makanan favorit pelanggannya.
Namun, bagi yang alergi makan makanan asal laut, Ny Muslihan menyediakan asem-asem dan rendang daging sapi. Harganya murah cukup mengeluarkan kocek 6.500 rupiah, kita sudah bisa menikmati seporsi hidangan siap saji.
Eeet jangan lupa, sebagai pedamping gurihnya "Krupuk Tiara" pasti sip. Dan, kalau mau minum, bisa pilih mau teh tubruk atau Teh Botol Sosro. Huuu seger....